Ketentuan Kegiatan Tengah Semester dan Sistem Penilaian di SD/MI
Pendahuluan
Kegiatan
Tengah Semester (KTS) dan Penilian di sekolah ibarat dua sisi mata
uang: keduanya harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. KTS
bukanlah ulangan tengah semester atau ulangan mid semester. Meskipun
secara umum ada kesamaan, kedua kegiatan tersebut beda bentuk
pelaksanaannya. Kesamaan yang dimaksud antara lain, dilaksanakan sekolah
oleh para guru dengan melibatkan siswa. Sedang perbedaannya, antara
lain terletak pada tujuan dan fungsi. Mengenai tujuan dan fungsi
selanjutnya diuraikan di bawah.
A. Kegiatan Tengah Semester
Pengertian
Satu
semester lamanya 6 (enam) bulan, sehingga satu tahun pelajaran terdapat
dua semester. Maka, tengah semester berarti lamanya 3 (tiga) bulan.
Tengah semeseter, dapat diartikan penggalan paruh waktu yang ada pada
semester 1 dan semester 2.
Ketentuan Kegiatan Tengah Semester
Apa
kegiatan yang harus dilakukan sekolah pada KTS? Sebagian sekolah ada
yang memahami, KTS adalah menyelenggarakan “ulangan tengah semester”
atau istilah yang sudah akrab “ulangan mid semester”. Ulangan tengah
semester adalah hal yang berbeda dengan KTS karena memiliki maksud dan
tujuan yang tidak sama. Secara umum, ulangan bertujuan mengukur
kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran dan untuk memberi umpan
balik bagi guru. Sedangkan KTS, arah dan tujuannya sebagaimana yang
ditentukan oleh Mendiknas.
Dalam Keputusan Mendiknas RI Nomor 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar fektif di Sekolah, tentang KTS diatur sebagai berikut,
1. Jenis Kegiatan
Pada tengah semester 1 dan tengah semester 2 sekolah melakukan kegiatan :
a. pekan olah raga dan seni (porseni),
b. karyawisata,
c. lomba kreativitas, atau
d. praktik pembelajaran
2. Waktu
a. Sesuai ketentuan Kep Mendiknas No. 125/U/2002, KTS diselenggarakan pada penggalan paruh waktu semester.
b. Lama kegiatan adalah 4 hari.
3. Pelaksana
Kegiatan
tengah semester direncanakan dan dilaksanakan oleh sekolah. Ketentuan
ini dapat dipahami sebagai bentuk otonomi sekolah (manajemen berbasis
sekolah). Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51
ayat (1) disebutkan, “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan
standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis
sekolah/madrasah.” Maka, sekolah yang kondusif akan melaksanakan KTS
dengan program yang sesuai dengan visi dan misi sekolah. Melalui kerja
sama dengan Komite Sekolah/Madrasah sebagai stake holder maka KTS
diharapkan pelaksanaannya membawa dampak posif bagi (manajemen) sekolah
dan prestasi anak didik.
4. Tujuan
Kegiatan
tengah semester bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik dalam
rangka pengembangan pendidikan seutuhnya. Oleh karena itu, kegiatan yang
diselenggarakan diarahkan untuk mengembangkan :
a. bakat,
b. keterampilan,
c. prestasi, dan
d. kreativitas siswa.
Melalui
kegiatan sesuai arah pengembangan di atas maka akan mengembangkan dan
menumbuhkan potensi global pendidikan dan pembelajaran, antara lain
motivasi, kebersamaan, tanggung jawab, kedisiplinan, kepemimpinan, dan
kompetisi sehat.
B. Sistem Penilaian di SD
Pengertian
Untuk
mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa, perlu dilakukan
suatu penilaian yang menggambarkan kemajuan dan prestasi belajar.
Pengertian penilaian adalah kegiatan untuk mengetahui perkembangan,
kemajuan, dan/atau hasil belajar siswa selama program pendidikan.
Sistem
Penilaian di SD telah diatur dalam Keputusan Mendiknas RI Nomor
012/U/2002, tanggal 28 Januari 2002. Pada keputusan ini, sistem
penilaian di SD, SDLB, SLB Tingkat Dasar, dan MI dijelaskan dalam 10 bab
dan 14 pasal.
Tujuan dan Fungsi
1. Penilaian hasil belajar dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan dengan tujuan untuk :
a. menilai hasil belajar siswa di sekolah;
b. mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat;
c. mengetahui mutu pendidikan di sekolah.
2. Fungsi penilaian hasil belajar adalah :
a. alat penjamin, pengawasan, dan pengendalian mutu pendidikan;
b. bahan pertinbangan dalam penentuan kenaikan kelas, kelulusan dan tamat belajar siswa pada sekolah;
c. bahan pertibangan masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
d. umpan balik dalam perbaikan program pembelajaran pada sekolah;
e. alat pendorong dalam meningkatkan kemampuan siswa.
Jenis dan Bentuk Penilaian
1. Jenis Penilaian
Jenis penilaian terdiri dari Penilaian Kelas dan Ujian.
Selain
itu, dapat juga dilakukan Tes Kemampuan Dasar (TKP) dan Penilaian Mutu
Pendidikan. TKP dilakukan setiap tahun pada akhir kelas 3. Tujuannya,
untuk mengetahui kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang
diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran (program
remedial). Sedangkan penilaian mutu pendidikan, dilakukan secara sampel
untuk mengetahui mutu pendidikan sesuai dengan standar kompetensi
nasional yang ditetapkan. Sasarannya, mata pelajaran dan kelas sesuai
kebutuhan.
Pelaksanaan
penilaian, dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, tes
perbuatan/praktik, pemberian tugas, dan kumpulan hasil kerja siswa
(portofolio). Penilaian kelas dan ujian harus meliputi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
- Penilaian Kelas
Penilaian
kelas dilakukan oleh guru yang terdiri atas ulangan harian, pemberian
tugas, dan ulangan umum (ulangan akhir semester). Waktunya, sesuai
dengan program pembelajaran/kalender pendidikan.
- Ujian Sekolah
Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian hasil belajar yang dilaksanakan oleh sekolah pada akhir satuan pendidikan.
Ketentuan umum ujian sekolah yang diatur dalam Keputusan Mendiknas RI Nomor 012/U/2002, antara lain :
1). Penyelengaara ujian adalah sekolah
negeri dan swasta yang telah memiliki izin pendirian. Dan, sekolah yang
tidak memiliki izin pendirian menggabung ke sekolah yang telah memiliki
izin pendirian.
2). Mata ujian meliputi tertulis dan praktik.
a. Ujian tertulis terdiri atas Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, IPA, IPS.
b.
Ujian praktik meliputi Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, IPA,
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Kerajinan Tangan dan Kesenian, Muatan
Lokal.
Penutup
Kegiatan
tengah semester adalah merupakan bagian integral penyelenggaraan
pendidikan. Melalui KTS yang terencana secara sistematis dan
berkelanjutan akan membangkitkan semangat dan gairah pedidikan di
sekolah. Satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam kegiatan tengah
semester adalah “jiwa” kegiatan harus sesuai visi dan misi sekolah.
Aspek kegiatan pada KTS lebih menitikberatkan pada afektif dan
psikomotorik. Selanjutnya, melalui penilaian menjadi alat untuk
melengkapi potensi anak didik dengan titik berat pada kognitif. Namun,
dalam pelaksanaannya, kedua kegiatan tersebut tetap bermuatan ketiga
aspek.
Latar belakang diadakannya Kegiatan
Tengah Semester ini adalah untuk memberi suasana baru terhadap para
siswa-siswi. Karena kegitan ini merupakan suatu hiburan bagi para siswa, dimana
para siswa dapat bermain sambil belajar. Kegiatan ini sangatlah efektif untuk
memacu semangat para siswa dalam belajar, serta lebih beradaptasi pada
lingkungan sekitarnya.
Tujuan
1.
Memotivasi semangat belajar siswa
2.
Supaya mampu beradaptasi dengan lungkungan luar
3.
Memberikan suasana baru bagi para siswa
Manfaat
1. Siswa dapat menambah wawasannya
2.
Dapat belajar lebih santai
3.
Dapat bersosialisasi dengan keadaan luar sekolah
4.
Siswa mampu menganalisa keadaan
5.
Lebih mandiri